Webmail |  Berita |  Agenda |  Pengumuman |  Artikel |  Video

Kesetiaan, Kelemahlembutan, Penguasaan Diri

17 Oktober 2015
17:31:16 WIB

Bacaan : Galatia 5:16-24

Selama kita masih hidup di dunia ini, maka akan selalu ada peperangan antara keinginan daging dengan keinginan roh dalam diri kita. Keinginan daging akan selalu berusaha menyeret kita untuk berbuat dosa.Sebaliknya, di dalam diri kita juga ada dorongan Roh Kudus yang membawa kepada perbuatan yang dikehendaki Tuhan. Oleh sebab itu, Paulus menasihati supaya kita berjalan di dalam Roh agar kita tidak menuruti keinginan daging, yang pada akhirnya akan menghasilkan buah roh.

Kesetiaan

Kesetiaan memiliki pengertian suatu sikap yang dapat dipercaya, baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama. Seseorang yang hidup dipimpin Roh dalam hidupnya akan ada kesetiaan, baik dalam perkara yang kecil maupun dalam perkara yang besar. Ia akan dapat dipercaya dalam perkataannya. Ia akan setia dalam pergaulan, setia dalam keluarga, dan dapat dipercaya saat menerima kepercayaan.

Demikian halnya dalam hal panggilan Tuhan, orang yang setia tidak akan mundur dari panggilannya. Dipanggil Tuhan dalam suatu pelayanan tidaklah berarti bahwa semuanya akan mudah. Justru sebaliknya, kesetiaan seseorang akan terlihat nyata apabila menghadapi banyak kesukaran dalam melaksanakan panggilan Tuhan, namun tetap tidak mundur atau menyerah.

Kelemahlembutan

Kelemahlembutan adalah bentuk sikap keredahan hati. Orang yang lembut hatinya tidak akan merasa bahwa dirinya harus mempertahankan diri agar dihormati. Tidak marah saat direndahkan atau diremehkan, tetapi sebaliknya dapat menghargai dan menghormati orang lain.Yesus dan Musa adalah contoh pribadi yang lemah lembut. Yesus tidak marah saat dicaci, dianiaya, dan diperlakukan tidak sepantasnya, sebalinya ia justru memberikan pengampunan. Musa juga tidak melawan orang Israel yang bersungut-sungut kepadanya, tetapi sebaliknya menyerahkan semuanya itu kepada Tuhan. Musa bahkan rela namanya dihapus dari kitab kehidupan demi Tuhan mau mengampuni orang Israel yang sudah memberontak.

Tidak dapat disangkal bahwa kelemahlembutan berkaitan dengan kerelaan untuk melayani. Tidak seorangpun sanggup bertahan dalam pelayanan apabila tidak memiliki kelemahlembutan, karena melayani itu berarti siap untuk sakit hati, siap untuk diremehkan, siap untuk direndahkan, namun membalasnya dengan tindakan kasih.

Penguasaan diri

Penguasaan diri adalah sikap yang selalu sadar dari segala kemabukan dan pesta pora. Orang yang mampu menguasai dirinya akan menjaga hidupnya dengan baik. Sama seperti atlit dalam suatu pertandingan olah raga. Ia harus dapat menguasai dirinya untuk bertanding sesuai dengan aturan agar perjuangannya tidak ditolak pada akhirnya.

Kita dapat belajar dari Simson. Ia adalah seorang yang dipakai Tuhan dengan kuasa yang luar biasa. Namun sangat disayangkan bahwa ia tidak dapat menguasai dirinya. Ia bergaul dengan orang-orang berdosa, dan berbuat sama seperti mereka, dan merasa bahwa tidak terjadi apa-apa dengan perbuatannya itu. Sampai pada akhirnya Simson menuai hasil dari menuruti kedagingannya. Ia dipermalukan oleh orang-orang Filistin, dicemooh, dijadikan tontonan, diperlakukan seperti binatang. Untunglah pada akhir hidupnya Simson ingat kembali akan panggilan Tuhan kepadanya.

Tuhan bisa memakai kita dengan luar biasa. Namun apabila tidak ada penguasaan diri, maka pada akhirnya kita akan menjadi olok-olokan, cemoohan, dan menjadi sandungan bagi orang lain.

File Terbaru

Facebook Fanpage

TAUTAN EKSTERNAL