
Dalam sejarahnya Kerajaan Romawi memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas. Kekaisaran Romawi juga memilih orang-orang yang memiliki diperlengkapi kemampuan untuk ditugaskan memperluas wilayah kekaisaran. Orang-orang tersebut disebut dengan ekklesia. Istilah tersebut juga dikenal oleh Yesus pada zamannya dan kemudian Ia gunakan untuk menunjuk kepada orang-orang percaya yang dipanggil untuk memperluas Kerajaan Allah. Kita semua adalah bagian dari orang-orang pilihan dengan satu pikiran, yaitu untuk memperluas Kerajaan Allah.
Sebagaimana bangsa-bangsa di dunia ini dikenali salah satunya dari bahasanya, demikian juga dengan orang-orang Kerajaan Allah dapat dikenali dari bahasa yang berbeda dengan orang-orang lainnya. Bahasa adalah media yang menunjukkan identitas suatu budaya. Selain bahasa, seseorang dapat dikenali identitasnya secara khusus dari aksen bahasanya. Orang-orang yang sama-sama berbicara dalam bahasa Inggris dapat dikenali dari negara mana ia berasal melalui aksen bahasanya. Demikian halnya dengan orang-orang Kerajaan Allah meskipun di dunia ini berbicara dengan bahasa yang sama dengan orang-orang lainnya, namun memiliki aksen yang khas Kerajaan Allah.
Filipi 4:4-9 memberikan penjelasan kepada kita mengenai adanya empat aksen bahasa Kerajaan Allah, yaitu:
- Aksen pujian
- Aksen doa
- Aksen ucapan syukur
- Aksen kemampuan berpikir dengan benar
Pujian adalah bahasa yang Tuhan berikan. Itu adalah bahasa yang murni. Pujian tidak dapat dilakukan dengan berdiam diri saja. Ia harus dilakukan dengan penuh antusias. Kita tidak akan dapat memuji Tuhan apabila mencampurkan pujian yang Tuhan berikan tersebut dengan pemikiran kita sendiri. Pujian kita bisa hilang apabila kita tidak memakainya dan mencampurkannya dengan "bahasa" yang dipahami oleh pemikiran duniawi
Dengan doa kita menyetel ulang tujuan kita. Oleh sebab itu, Yesus berdoa, "bukan kehendak-Ku yang jadi melainkan kehendak-Mu".
Ketika kita mengucap syukur kita membawa Allah untuk berada di tengah-tengah persoalan kita. Kita mempercayai karakter Bapa kita sebagai Allah yang baik yang akan menolong dalam setiap persoalan kita
Bahasa ditentukan oleh pikiran kita. Dan pikiran dalam Kerajaan Allah adalah pikiran akan perkara yang benar, yang mulia, yang adil, yang suci, yang manis, yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji. Bila kita memikirkan semuanya itu, maka perkataan kita akan penuh dengan iman dan bahasa kita adalah bahasa Kerajaan Allah
Disarikan dan disunting dari orasi ilmiah Ps. Steve Hilder dalam acara Wisuda STT Intheos Surakarta tahun 2017.
SERTIJAB Ketua STT Intheos Surakarta Tahun 2023