Iman yang Hidup Melalui Perjumpaan dengan Budaya: Studi Etnografi Praktik Sunat di Kalangan Umat Kristen Sunda

Sostenis Nggebu; Yusuf Supriatna; Entin Entin; Charlotte Ambat Harun

doi:10.30648/dun.v8i2.1063

Iman yang Hidup Melalui Perjumpaan dengan Budaya: Studi Etnografi Praktik Sunat di Kalangan Umat Kristen Sunda

Sostenis Nggebu, Yusuf Supriatna, Entin Entin, Charlotte Ambat Harun

Abstract

Abstract. Among Christians from the Sundanese tribe, there are pros and cons towards the tradition of circumcision. There are those who carry out circumcision and there are those who don't. Each of these practices also has various reasons. Therefore, this research aimed to express how Sundanese Christians live their faith while living in a society with traditions that seem contrary to their faith. The method used in this research was the ethnographic method. The results showed that the acceptance or rejection of circumcision cannot be separated from family background and the beliefs held before becoming a Christian. Thus it can be concluded that faith will become dynamic when it encounters cultural realities in society.

Abstrak. Di kalangan orang Kristen yang berasal dari suku Sunda terdapat sikap pro dan kontra terhadap tradisi sunat. Ada yang melaksanakan sunat dan ada yang tidak. Masing-masing sikap tersebut juga memiliki alasan yang beragam. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana orang Kristen Sunda menghayati imannya di saat bersamaan hidup dalam masyarakat dengan tradisi yang terasa bertentangan dengan iman tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi. Hasilnya menunjukkan bahwa sikap menerima atau menolak sunat tidak dapat dilepaskan dari latar belakang keluarga dan kepercayaan yang dianut sebelum menjadi orang Kristen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa iman akan menjadi dinamis ketika berjumpa dengan realitas budaya di tengah masyarakat.

Keywords

budaya; circumcision; culture; iman yang hidup; living faith; sunat; Sunda; Sundanese; tradisi; tradition

Full Text:

PDF

References

Ainslie, Mary J. “The 2009 Malaysian Female Circumcision Fatwa: State Ownership of Islam and the Current Impasse.” Women’s Studies International Forum 52 (September 2015): 1–9. https://doi.org/10.1016/j.wsif.2015.06.015.

Ardiansyah. “Hukum Khitan Antara Mazhab Maliki Dan Mazhab Syafi’i (Kajian Fiqh Islam).” Universitas Islam Negeri Makassar, 2018.

Astuti, Yani Sri, and Ely Satiyasih Rosali. “Identifikasi Keragaman Unsur Kebudayaan Di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.” Pengabdian Siliwangi 3, no. 2 (2017): 241–46.

Bukit, Pilemon. “Pandangan Kristen Tentang Kebudayaan Dan Adat Istiadat Di Dalamnya.” Sotiria (Jurnal Theologia Dan Pendidikan Agama Kristen) 2, no. 1 (2019): 1–15. https://doi.org/10.47166/sot.v2i1.2.

Ch., Masroer. “Spiritualitas Islam Dalam Budaya Wayang Kulit Masyarakat Jawa Dan Sunda.” Jurnal Sosiologi Agama 9, no. 1 (2017): 38–61. https://doi.org/10.14421/jsa.2015.091-03.

Dewiyanti, Dhini, Tri Widianti Natalia, and Nova Chandra Aditya. “Re-Connecting Community Collective Memory with the Change of Life Culture and the Cultural Resistance in Paku Alam Village, Sumedang, West Java, Indonesia.” Built Environment Studies 2, no. 1 (2021): 28–36. https://doi.org/10.22146/best.v2i1.999.

Gunawan, Agung. “Tantangan Pelayanan Penggembalaan Hamba Tuhan Dalam Zaman Now.” Sola Gratia: Jurnal Teologi Biblika Dan Praktika 6, no. 1 (2020): 115–35. https://doi.org/10.47596/solagratia.v6i1.71.

Gustianingrum, Pratiwi Wulan, and Idrus Affandi. “Memaknai Nilai Kesenian Kuda Renggong Dalam Upaya Melestarikan Budaya Daerah Di Kabupten Sumedang.” Journal of Urban Society’s Arts 3, no. 1 (2016): 27–35. https://doi.org/10.24821/jousa.v3i1.1474.

Haning, Kristin. “Gereja Kristus Bogor Pos Ciampea Sebagai Gereja Diaspora Dalam Korelasinya Dengan Budaya Sunda Di Ciampea.” Universitas Kristen Duta Wacana, 2014.

Hasan Mustapa. Adat Istiadat Sunda. Bandung: Percetakan Alumni, 2022.

Hawa, Masnuatul, Andayani Andayani, Suyitno Suyitno, and Nugraheni Wardani. Teori Sastra. Sleman, Yogjakarta: Deepublish, 2017.

Koentjaraningrat. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Bandung: Dian Rakyat, 1981.

———. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Djambatan, 1988.

Nisa, Khairun. “Wujud Akulturasi Budaya Arab -Sunda Pada Masyarakat Pasar Rebo.” Students E-Journal 1, no. 1 (2012): 1–15. http://journal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/1573.

Oktavianus, P. Identitas Kebudayaan Dalam Terang Firman Allah. Malang: Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia, 1985.

Petrone, Eleanor A. “Reconstructing Culture: Phe Promises and Challenges as Articulated by Latino/a Youth.” Ethnography and Education 11, no. 1 (January 2016): 21–39. https://doi.org/10.1080/17457823.2015.1036301.

Purnama, Agung. “Tradisi Keislaman Masyarakat Sunda Pada Abad Ke-19.” Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah 5, no. 2 (2021): 152–69. https://doi.org/10.15575/hm.v5i2.16032.

Purnama, Yuzar. “Studi Kepercayaan Masyarakat Jatigede.” Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya 6, no. 2 (2014): 239–52. https://doi.org/10.30959/ptj.v6i2.197.

Rikin, Mintardja. “Ngabersihan Peranan Pola Hidup Masyarakat Sunda.” 1983.

———. Peranan Sunat Dalam Pola Hidup Masyarakat Sunda. Bogor, 1984.

Rohmana, Jajang A. “Menjaga Sastra Sunda, Menempuh Jalan Spiritualitas Berbeda: Kontribusi Ajip Rosidi Terhadap Warisan Karya-Karya Haji Hasan Mustapa.” Religious: Jurnal Studi Agama-Agama Dan Lintas Budaya 5, no. 3 (2021): 361–74. https://doi.org/10.15575/rjsalb.v5i3.13302.

Rosidi, Ajib. Manusia Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama, 2009.

Sam, Suhandi, Abdurachman, and Ruswandi Zarkasih. Tata Kehidupan Masyarakat Baduy Daerah Jawa Barat. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986.

Suganda, Raden Akip Prawira. Upacara Adat Di Pasundan. Bandung: Penerbit Sumur Bandung, 1982.

Sujati, Budi. “Tradisi Budaya Masyarakat Islam Di Tatar Sunda (Jawa Barat).” Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab Dan Dakwah 1, no. 1 (2020): 37–51. https://doi.org/10.32939/ishlah.v1i1.29.

Sukamto. “Negosiasi Antara Budaya Barat Dengan Budaya Lokal Dalam Usaha Penyebaran Kristen Protestan Di Kalangan Orang Sunda Pada Abad Ke-19.” In Prosiding Seminar Nasional Arkeologi. Bandung: Balai Arkheologi Jawa Barat, 2019.

DOI: https://doi.org/10.30648/dun.v8i2.1063