PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Abstract
Sistem pendidikan di Indonesia pada masa orde baru adalah Sentralisasi, tetapi sekarang berubah menjadi desentralisasi yaitu kebijakan pendidikan berpindah dari pemeritah pusat ke pemeritah daerah. Pengertian sentralisasi dan desentralisasi menurut buku yang ditulis Drs. Ali Imron, M.Pd adalah :
Konsep setralisasi menekankan pemusatan pengurusan pendidikan. Artinya, segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan diurus oleh organisasi pendidikan tingkat pusat. Kurikulum pendidikan, prasarana dan sarana pendidikan, ketenagaan pendidikan, serta peraturan-peraturan pendukungnya, semua ditetapkan oleh pemeritah pusat. Daerah, dengan demikian sekadar pelaksana terhadap keputusan-keputusan yang berasal dari pusat. Sementara itu, konsep desentralisasi pendidikan menekankan penyebaran kekuasaan di bidang pendidikan daerah-daerah. Daerahlah yang menetapkan kurikulum, ketenagaan, prasaran dan sarana serta peraturan-peraturan yang menjadi pendukungnya.
Oleh karena itu dalam era desentralisasi, akan terjadi berbagai variasi dan jenis kurikulum pada setiap satuan pendidikan di setiap sekolah, karena masing-masing mengembangkan kurikulum yang satu dan lainnya berbeda, tetapi semua sekolah pada akhirnya aka bermuara pada visi, misi dan tujuan yang sama yang diikat oleh Standar Nasional (SNP/PP.No.19 Tahun 2005).
Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah kurikulum, karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara; khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Yang menjadi permasalahannya adalah apakah setiap satuan pendidikan, pengelola dan penyelenggara pendidikan serta guru dan kepala sekolah sudah menjadikan kurikulum sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya ?
Tulisan ini akan menyajikan beberapa pokok pikiran utama berkaitan dengan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam kegiatan pembelajaran yaitu Deskripsi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Deskripsi pembelajaran dan Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam kegiatan pembelajaran.
Konsep setralisasi menekankan pemusatan pengurusan pendidikan. Artinya, segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan diurus oleh organisasi pendidikan tingkat pusat. Kurikulum pendidikan, prasarana dan sarana pendidikan, ketenagaan pendidikan, serta peraturan-peraturan pendukungnya, semua ditetapkan oleh pemeritah pusat. Daerah, dengan demikian sekadar pelaksana terhadap keputusan-keputusan yang berasal dari pusat. Sementara itu, konsep desentralisasi pendidikan menekankan penyebaran kekuasaan di bidang pendidikan daerah-daerah. Daerahlah yang menetapkan kurikulum, ketenagaan, prasaran dan sarana serta peraturan-peraturan yang menjadi pendukungnya.
Oleh karena itu dalam era desentralisasi, akan terjadi berbagai variasi dan jenis kurikulum pada setiap satuan pendidikan di setiap sekolah, karena masing-masing mengembangkan kurikulum yang satu dan lainnya berbeda, tetapi semua sekolah pada akhirnya aka bermuara pada visi, misi dan tujuan yang sama yang diikat oleh Standar Nasional (SNP/PP.No.19 Tahun 2005).
Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah kurikulum, karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara; khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Yang menjadi permasalahannya adalah apakah setiap satuan pendidikan, pengelola dan penyelenggara pendidikan serta guru dan kepala sekolah sudah menjadikan kurikulum sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya ?
Tulisan ini akan menyajikan beberapa pokok pikiran utama berkaitan dengan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam kegiatan pembelajaran yaitu Deskripsi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Deskripsi pembelajaran dan Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam kegiatan pembelajaran.
Keywords
ktsp; pembelajaran; kurikulum
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 750 timesPDF - 195 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Antusias
View My Stats
Jurnal Antusias telah terdaftar di situs:
![]() | ![]() |
Copyright © Jurnal Antusias 2016. All Rights Reserved.
p-ISSN : 2087-7927.