GEREJA DAN PLURALISME AGAMA DALAM KONTEKS DI INDONESIA

Yushak Soesilo

Abstract


Di tengah-tengah kemajemukan masyarakat dunia ini, maka kita tidak bisa memungkiri adanya perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Keragaman dan perbedaan-perbedaan itulah yang kita sebut dengan istilah pluralisme. Sebagaimana juga agama yang merupakan bagian yang penting dalam masyarakat, bahkan tiap-tiap individu mempunyai fenomena pluralitas yang pengaruhnya di dalam masyarakat mempunyai dampak yang sangat besar bagi pemikiran tiap-tiap individu. Perbedaan masing-masing agama dan klaim-klaim kebenaran serta kemutlakan tiap-tiap agama sering menimbulkan gesekan-gesekan yang cukup keras dalam masyarakat. Bahkan tidak jarang banyak orang menilai dan menjadikan agama sebagai alat kekerasan. 
Seiring dengan hal itu serta ditambah dengan perubahan paradigma pemikiran tokoh-tokoh agama dunia, yang disertai dengan semboyan toleransi agama yang lebih luas dan tema perdamaian dunia, maka para tokoh dan pemikir agama berusaha untuk mengadakan dialog-dialog, untuk merumuskan pandangan toleransi agama yang lebih luas. 
Namun pada akhirnya akibat dari pemikiran yang liberal dan kekacauan paham tentang kebenaran membuat dialog tentang toleransi agama yang lebih luas tersebut merubah esensi dan hakekat masing-masing agama bahkan agama Kristen sendiri. Wujud toleransi yang lebih luas itu akhirnya melahirkan suatu pandangan baru yaitu bahwa di dalam setiap agama masing-masing ada kebenaran. Tidak ada agama yang mutlak benar, yang paling mungkin adalah relatif. Sehingga dapat dikatakan bahwa sesungguhnya semua agama sama, jalannya yang berbeda tetapi memimpin kepada tujuan yang sama. 
Tidak disangkal lagi bahwa paham pluralisme merupakan sebuah ancaman bagi kekristenan itu sendiri. Stevri I. Lumintang mengatakan bahwa, 
Pluralisme adalah suatu tantangan sekaligus bahaya yang sangat serius bagi kekristenan. Karena pluralisme bukan sekedar konsep sosiologis, anthropologis, melainkan konsep filsafat agama yang bertolak bukan dari Alkitab, melainkan bertolak dari fakta kemajemukan yang diikuti oleh tuntutan toleransi, dan diilhami oleh keadaan sosial-politik yang didukung oleh kemajemukan etnis, budaya dan agama; serta disponsori oleh semangat globalisasi dan filsafat relativisme yang mengiringinya.

Keywords


gereja; pluralisme agama; konteks indonesia

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 8302 times
PDF - 20004 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Antusias




View My Stats

Jurnal Antusias telah terdaftar di situs:


Copyright © Jurnal Antusias 2016. All Rights Reserved.

p-ISSN : 2087-7927.